Jumat, 19 Oktober 2012

SiBeYe....

Sudah Seperempat abad,, kita menapak tanpa alas..
Dengan nafsu birahi yang terputus-putus
dan bauan tubuh gaib-Mu yang usai ku setubuhi dengan nafas yang terengah.

Kau masih terlentang dengan dada kembang kempis..
seakan bernyanyi tentang isyarat lampu merah yang tak usai meski malam beranjak lepas.
sementara Ribuan mata memicing tak henti-henti..
tak ubahnya lampu teflon yang menerangi sepertiga ruangan..
Kita masih terjaga.. sayang.

Bukankah kita sudah bersetubuh dalam ruang-ruang khayal yang lega tanpa batas..
Dan kau lalu bunting dengan sebuah bait yang padat.. teramat padat.
lewat  binar matamu yang bergaris hitam-putih itulah,, Ku temui si SBY dengan dada berbulunya tengah tertelap dengan air liur yang meleleh banyak.. hahaha.. Dasar si Yudoyono.

Dan petang ini..
Kau enggan melepas penggalan birahimu sekalipun hanya sebaris kalimat.
Katamu,, biar kusimpan rapat-rapat pada selimut bulu domba si bapak negara  di ranah kita petang ini.

Kau menyeruput kopi
tanpa ampas..
tanpa kepulan asap rokok..
Lalu menepuk debu halus yang menggerogoti peci usang kita.

Akh.. sayang...
Tanganmu setengah terkepaL..
menatap nanar pada tiang-tiang bendera yang meliuk tak beraturan.
sementara Si presiden sudah sedikit terlelap..
Meninggalkan liur pada kain merah bendera yang luput belum terjahit.
Islam Mosque