Rabu, 25 Januari 2012

Sedikit Mengenal Celah Bibir dan Langit-langit
Beberapa waktu yang lalu, saya mendapatkan pertanyaan dari tante saya, "a, emang bibir sumbing itu penyebabnya apa sih? terus bisa diobatin ga selain operasi, tante disuruh bikin proposal operasi bibir sumbing nih dari pemprov". Akhirnya tercetuslah untuk sekalian saya sedikit menceritakan di blog ini soal celah bibir dan langit-langit yang lebih dikenal dengan istilah awamnya adalah 'bibir sumbing'

Definisi singkat

Celah Bibir (Cleft Lips) dan Celah Langit-langit (Cleft Palate) adalah suatu kelainan bawaan yang terjadi pada bibir bagian atas serta langit-langit lunak dan langit-langit keras mulut.

Celah bibir (biasa disebut secara 'Bibir sumbing') adalah suatu ketidaksempurnaan pada penyambungan bibir bagian atas, yang biasanya berlokasi tepat dibawah hidung.

Celah langit-langit adalah suatu saluran abnormal yang melewati langit-langit mulut dan menuju ke saluran udara di hidung.

menurut Wikipedia (seperti biasa, saya akan cantumkan, karena kebiasaan orang googling pasti diarahkan juga ke wikipedia)

Cleft lip (cheiloschisis) and cleft palate (palatoschisis) (colloquially known as harelip), which can also occur together as cleft lip and palate, are variations of a type of clefting congenital deformity caused by abnormal facial development during gestation. A cleft is a fissure or opening—a gap. It is the non-fusion of the body's natural structures that form before birth.


Nah kesimpulannya, kasus celah bibir dan langit-langit ini merupakan kelainan pertumbuhan perkembangan bagian dari wajah dan rahang (terutama rahang atas).

Etiologi (Penyebab dan Pencetus)

Penyebab kasus kelainan ini disebabkan dua faktor utama; herediter (genetik) ataupun lingkungan (yang mempengaruhi).

1. Herediter

Faktor ini biasanya diturunkan secara genetik dari riwayat keluarga yang mengalami mutasi genetik (Hukum Mendel berlaku ---> googling lagi ya nanti...). Oleh karena itu,penting sekali saat proses anamnesa (tanya jawab) dengan pasien untuk menanyakan soal apakah ada riwayat keturunan dari keluarga soal kelainan ini. Menurut salah satu literatur, Schroder mengatakan bahwa 75% dari faktor keturunan yang menimbulkan celah bibir adalah resesif dan hanya 25% bersifat dominan. Dengan demikin misalnya dari seorang ibu menghasilkan 4 orang anak, 1 anak kemungkinan mengalami kasus kelainan bibir sumbing.

2. Lingkungan

Untuk faktor ini, bisa dilebih disudutkan lagi lebih ke aspek, faktor-faktor yang mempengaruhi seorang ibu pada masa kehamilan. Usia kehamilan yang rentan saat pertumbuhan embriologis adalah trimester pertama (lebih tepatnya 6 minggu pertama sampai 8 minggu). Karena pada saat ini proses pembentukan jaringan dan organ-organ dari calon bayi.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses kehamilan, lebih karena faktor obat-obatan yang bisa bersifat teratogen semasa kehamilan (misalnya; asetosal atau aspirin sebagai obat analgetik, ifampisin, fenasetin, sulfonamide, aminoglikosid, indometasin, asam flufetamat, ibu profen dan penisilamin, diazepam, kortikosteroidm, antihistamin sebagai anti emetik-mual muntah). Oleh karena itu penggunaan obat-obatan tersebut harus dalam pengawasan yang ketat dari dokter kandungan yang berhak memberikan resep tertentu.

Faktor lain adalah nutrisi, pada beberapa kasus, malnutrisi pada ibu hamil dapat menyebabkan terjadinya kelainan ini, Dekan FKG Unpad Prof.Ekky S. Soemantri.,drg.,Sp.Ortho mengatakan bahwa


"Di Indonesia, faktor gizi diduga berperan sangat besar terjadinya kelainan itu. Di NTT misalnya, faktor penyebab paling dominan diduga zinc "(koran PR).



Faktor lain yang bisa menjadi pencetus adalah, penyakit infeksi, dan juga paparan radiasi.

Dari banyaknya faktor penyebab, tentunya kebutuhan informasi dari anamnesa sangat dibutuhkan oleh praktisi ahli kasus kelainan ini (terutama juga dokter gigi) guna mendapatkan diagnosa yang tepat.

Klasifikasi Kelainan

Ada beberapa macam kelainan yang terjadi oleh karena itu, dibuatkanlah klasifikasinya untuk mempermudah dipahami.

Unilateral ; bila terdapat celah pada satu sisi
Bilateral ; bila terdapat dua celah langsung pada kedua sisi
Complete ; Celah terbentuk sempurna hingga menembus dasar hidung ataupun bagian dari palatum lunak dan keras tidak menyatu
Incomplete ; Celah terbentuk tidak sempurna hanya sebagian kecil saja

Pada bibir disebut dengan istilah Labioschizis, sedangkan pada langit-langit (palatum) disebut dengan istilah Palatoschizis

contoh kasus:
cleftlip.jpg
cleftpal.jpg


Terapi

Untuk mengatasi kelainan ini, terapi yang dapat dilakukan adalah pembedahan (operasi) dan rekonstruksi (bila hasil operasi mencacat wajah). Biasanya bidang disiplin ilmu yang dapat melakukan prosedur ini adalah Spesialis Bedah Mulut, tapi memang tidak menutup kemungkinan juga dilakukan oleh Bedah Plastik. Saat ini di Indonesia masih banyak kasus kelainan celah bibir dan langit-langit dan masih banyak tingkat pemahaman soal kasus ini di masyarakat sangat rendah untuk akses informasinya, masih banyak cerita mitos yang berkembang soal terjadinya kelainan ini. Untuk itulah ada juga Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit (YPPCBL) dengan misi yang sangat mulia. Bahkan untuk golongan masyarakat yang tidak mampu, operasi bisa dilakukan tanpa biaya sepeserpun. Untuk Info lebih lanjut bisa langsung menuju websitenya YPPCBL. Lokasi juga di Bandung, didaerah Sekeloa Selatan No.1 Gedung Cleft Center-RSGM FKG Unpad Kec.Coblong Kota Bandung 40132

Semoga bermanfaat
Islam Mosque