Selasa, 25 November 2008

Menghapus Jejak...

Menghitung waktu bukanlah suatu hal yang sia-sia, begitu banyak hal yang terekam seiring dengan berlalunya waktu. 3 tahun bukanlah waktu yang singkat, begitu banyak hal yang terjadi dan meninggalkan bekas yang sulit untuk dihapus. Kata orang bijak seribu kebaikan dapat terlupakan dengan 1 kesalahan, begitu juga dengan seribu keindahan dapat terhapus hanya dengan 1 pengalaman buruk. Terkadang manusia tidak menyadari kesalahan2 kecil yang kita lakukan terhadap orang lain. Sebelum waktu terlalu jauh merekam biarlah waktu jua yang menghentikannya. Sangat sulit untuk menghapus jejak-jejak yang berbekas tapi yakinlah ini awal untuk kebaikan kita bersama.





Jumat, 14 November 2008

Keresahan....

Mendung menutupi sinaran mentari yang harusnya menampakkan diri sejak tadi, membuatku malas beranjak dari tempat tidur. Namun beberapa agenda yang sudah terjadwal dengan manis seolah tersenyum padaku untuk segera dipedulikan…
Satu kegiatan besar yang akan kulaksanakan seakan menguras tenaga dan fikiran untuk menuju kesempurnaan seperti yang telah dikonsepkan. Kubuka ponselku untuk kembali membaca sms yang kau kirimkan pukul 2.15 tadi dan akhirnya kuputuskan untuk menelfonmu hanya untuk memperjelas ketidakbenaran dari isinya. Besar harapku semoga masalah diantara kita tidak mengganggu agenda kita masing2 yang telah tersusun rapi hari ini. yakinlah bahwa tujuan kita sama dan kita akan bertemu di titik yang sama.


Minggu, 02 November 2008

Gerakan Moral Pemuda
by
"Israwati Sarbia"
________________________________________

"(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo'a, "Wahai Rabb kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakan lah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)"
(Al Kahfi [18]: 10).
________________________________________

Pemuda adalah sebutan yang melekat pada satu tingkatan usia manusia. Perannya tidak pernah luput dari pentas sejarah kehidupan manusia. Sejak dulu sampai detik ini, di setiap waktu dan zaman pemuda selalu memegang peranan yang menentukan, baik dalam kebaikannya maupun kejahatannya.
Masih segar dalam ingatan kita bagaimana keberingasan para pemuda dalam peristiwa "Sabtu Kelabu" yang tercatat sebagai peristiwa politik terbesar dalam 20 tahun terakhir ini. Kita juga akan selalu ingat akan kebengisan kader-kader PKI dengan Gestapunya dalam membantai para jenderal dan ulama kita pada 31 tahun yang lalu. Dan kita juga takkan pernah lupa akan kegagahan para pejuang kita dalam mengusir penjajah, kegigihan arek-arek Suroboyo dalam mempertahankan kemerdekaan, keberanian para pemuda yang tergabung dalam KAMI dan KAPPI dengan Tritura-nya dan terakhir kiprah para pemuda dalam peristiwa "Sumpah Pemuda" 68 tahun yang lalu. Shahabat Rasulullah SAW yang dikenal dengan sebutan assabiqunal awaaluun juga terdiri dari para pemuda.
Siapakah pemuda?


Pemuda ibarat darah yang sedang menggelegak, sikapnya peka terhadap hal-hal yang baru, menyukai perubahan dan tidak suka dengan "kemapanan", agresif dan dinamis. Bila ia terpikat pada suatu hal yang menurutnya layak diburu, maka ia takkan segan-segan mengorbankan jiwa untuk mendapatkannya.
Potensi yahg dimiliki pemuda adalah ibarat pedang yang tajam. Ia dapat digunakan oleh pejuang di jalan Allah Ta'ala, tetapi dapat pula dipakai oleh para penjahat berjuang di jalan syaithan. Biang keladi dari kejahatan dan kemungkaran adalah pemuda, namun mereka juga merupakan lasykar pejuang yang menjunjung tinggi panji-panji kebenaran. Pemuda jauh lebih agresif daripada orang tua, baik dalam kebaikan maupun dalam kejahatan. Ini merupakan fenomena yang terlihat di setiap zaman.

Perhatian Islam terhadap pemuda 
Sedemikian penting dan strategisnya kedudukan pemuda, maka Islam sangat menaruh perhatian terhadap pemuda sejak dini. Dalam rangka mendidik anak dengan baik, maka Allah SWT telah memberi petunjuk kepada kita melalui Luqmanul Hakim dalam mendidik putranya. Peringatan Luqman agar putranya senantiasa merasa diawasi oleh Allah SWT atas segala perbuatannya. (Luqman berkata) "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (suatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi niscaya Allah akan menda tangkannya (membalasnya). Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Mengetahui" (Luqman [31]:16).
Perintah Luqman kepada anaknya agar mendirikan shalat dan beramar ma'ruf dan nahi munkar serta wasiat untuk bersabar:
"Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan munkar dan bersabarlah terhadap apa yng menimpa kamu. Se sungguhnya yang demikian itu termasuk yang diwajibkan (oleh Allah)" (Luqman [31]: 17).

Rasulullah SAW juga menaruh perhatian begitu besar kepada pemuda, seperti yang terucap dalam sabda-sabdanya. Tentang menghargai waktu beliau bersabda: "Jagalah lima hal sebelum datang lima hal; masa mudamu sebelum masa tuamu, kesehatanmu sebelum masa sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, masa senggangmu sebelum datang sempitmu, dan hidupmu sebelum matimu" (HR. Hakim). Kepada para pemuda untuk menjaga kehormatannya, beliau bersabda,"Wahai para pemuda, barangsiapa yang telah mampu (untuk menikah) maka menikahlah, sesungguhnya menikah itu lebih menundukkan mata dan memelihara pandangan. Barangsiapa yang belum mampu, hendaklah ia puasa, sesungguhnya puasa merupakan tameng baginya" (HR. Bukhari). Semua arahan itu dimaksudkan untuk mendidik pemuda yang penuh potensi agar menjadi sosok pribadi muslim ideal. Karena pemuda di saat ini akan menjadi aktor sejarah di masa datang yang perannya dinantikan untuk menuntun ummat manusia kepada keridhaan Allah SWT.

Pemuda penghasung da'wah
Pemuda Islam adalah pewaris da'wah kebenaran yang dibawa oleh para nabi. Tiga buah kisah berikut dapat sebagai pendorong pemuda Islam di dalam menyadari perannya dalam meraih kemenangan yang dijanjikan Allah SWT.
1. Kisah Ashhabul Ukhdud
Kisah tentang kegigihan dan ketabahan seorang ghulam (pemuda) dalam mempertahankan diennya di depan penguasa dzalim. Ia telah diselamatkan Allah SWT dari usaha pembunuhan diterjunkan ke dalam jurang dan ditenggelamkan ke dalam laut oleh raja, karena dia meyakini bahwa Rabbnya dan Rabb raja adalah Allah SWT. Sebelumnya, gurunya telah dipenggal kepalanya karena keimanan mereka. Dan akhirnya (sesuai petunjuk pemuda itu) disaksikan oleh seluruh rakyat negeri, pemuda itu dibunuh sebagai syuhada oleh anak panah yang dilepaskan raja dengan ucapan "Bismillahi Robbil ghulam" (Dengan nama Allah, Rabbnya pemuda ini). Serentak dengan matinya pemuda itu, seluruh rakyat beramai-ramai menyatakan beriman kepada "Rabbnya pemuda itu". Rajapun murka dan membakar seluruh rakyat dalam sebuah parit (ukhdud) yang berisi kobaran api. Peristiwa ini Allah abadikan dalan surat Al Buruuj. Secara sekilas nampaknya sebagai kebinasaan bagi ghulam itu, tetapi sebenarnya dengan berimannya seluruh rakyat di sebuah negeri berarti merupakan sebuah kemenangan.
2. Ashhabul Kahfi
Mereka adalah tujuh orang pemuda bangsawan dan seekor anjingnya yang berasal dari lingkungan kerajaan Romawi. Mereka memisahkan diri dari kaumnya yang masih jahiliyah dan membuat tempat peribatan sendiri untuk menyembah Allah SWT. Masyarakat Romawi saat itu mempunyai tradisi menyembah berhala dan menyembelih binatang sebagai korban untuk berhala itu. Ketika diketahui oleh pengawal raja, maka ditangkaplah para pemuda itu dan dihadapkan kepada raja Dikyanus. Oleh raja mereka diberi kesempatan berfikir untuk kembali ke agama nenek moyang atau dibunuh. Tetapi mereka memilih untuk mengimani Allah Ta'ala dan menyelamatkan diri dari kejaran para pengawal raja yang hendak membunuhnya. Mereka lari ke dalam sebuah gua (kahfi) dan atas izin Allah, mereka selamat dari kejaran para pengawal raja dan tertidur di dalam gua selama sembilan ratus tahun.
3. Assabiqunal awwalun
Ketahuilah, kader-kader da'wah yang digembleng oleh Rasulullah SAW di rumah Arqam bin Abil Arqam adalah para pemuda. Dari tangan-tangan merekalah terbitnya fajar Islam. Bagaimana tidak, waktu itu usia Rasulullah SAW 40 tahun, sementara Abu Bakar RA berusia 3 tahun lebih muda, sedangkan usia Umar bin Khattab RA baru 27 tahun. Bahkan Ali bin Abi Thalib RA masih sangat muda yaitu 10 tahun. Di samping itu para mujahid tangguh yang digembleng Rasulullah SAW juga para pemuda seperti Abdullah bin Mas'ud RA, Abdurrahman bin Auf RA, Za'id bin Tsabit RA, Mush'ab bin Umair RA, Bilal bin Rabah RA, Amar bin Yasir RA dan puluhan bahkan ratusan pemuda yang lain. Dalam mengemban risalah da'wah, mereka dengan tabah menanggung ancaman dan siksaan, rela berkorban demi tegaknya kalimah Allah. Siang dan malam tanpa mengenal lelah berusaha keras untuk mewujudkan kemenangan gemilang serta tersebarnya Islam, sehingga dalam waktu singkat sebuah negara Islam yang berdaulat dengan pemerintahan sendiri dapat terbentuk dalam waktu 23 tahun saja.

Penutup
Dinamika perubahan zaman yang semakin menuju kepada kehancuran aqidah dan akhlaq menuntut pemuda Islam untuk tampil ke depan menyingkirkan segala bentuk kemungkaran dan menuntun masyarakat kepada cahaya kebenaran Islam. Tidak sepantasnya potensi yang dimiliki pemuda disia-siakan dalam gelimang kemaksiatan dan kejahatan. Sekaranglah saatnya untuk bangkit berkemas menyambut seruan Allah dan Rasul-Nya. Di tangan pemudalah masa depan umat ini. Sejarah telah mencatat bahwa yang bertindak sebagai pilar penyangga ke bangkitan Islam, sebagai pengibar panji-panjinya dan sebagai panglima perangnya didominasi para pemuda Islam yang penuh keimanan. Dan untuk itu Allah memberikan tambahan hidayah dan petunjuk-Nya sebagaimana yang telah Allah SWT kepada Ashhabul Kahfi.
Wallahu a'lam bishawab.....



Islam Mosque