Senin, 17 Juni 2013

Tolak Kenaikan BBM....

By
"Israwati Sarbia"

"Setting aksi kalianlah mahasiswa yang paling tahu, juga gagasan dan ide yang kalian bawa, tapi ingat strategi chaos itu butuh ritme, butuh irama yang jiwanya lahir dari dukungan nurani rakyat, militansi tanpa strategi hanya akan menghasilkan mutasi isu, dan pada akhirnya kebenaran dan keadilan yang kalian bawa akan menguap dan energy rakyat dan mahasiswa yang seharusnya menyatu menjadi kontradiksi…"

Demonstrasi ada pada titik-titik vital yang biasanya dilalui oleh pemangku keputusan, jalan-jalan tikus jarang dilewati pejabat. Ketertiban hanya bagian dari doktrin kekuasaan pada capital yang diaminkan masyarakat kelas menengah-atas. Masyarakat bawah umumnya tidak peduli dengan ketertiban, mereka penat dengan urusan mencari sesuap nasi. Dalam pandangan ekonomi politik, jalan raya punya arti strategis saat aksi-aksi radikal pecah begitu juga dengan konteks waktu.Untuk member shockteraphy pada kesadaran seluruh elemen, maka stratak untuk tidak tertib harus dilakukan. Demostrasi itu seperti koboy yang bikin onar, biasanya koboy baru bisa kita mengerti setelah jauh dari keonaran.

Aksi-refleksi membuat demo jadi keniscayaan. Bila demonstrasi menjadi alas an kemarahan pada kemacetan, cukup adilkah itu? Coba liat struktur tata ruang kota, bukankah wajar kalau macet? Atau tidak kah kita marah pada sebab mereka demo? Jangan melihat asapnya tapi tidak pada sumbu apinya. Lagipula di kota ini kita sudah lama kacau, sampah, jalan, bangunan, alur perekonomian, dll. Mahasiswa sadar pada kekacauan ini, stimulus dimensi fractal pada masyarakat yang percaya pada pseudo ketertiban dan kenyamanan.

Sekian dan hidup Mahasiswa……
(sekelumit pro dan kontra masyarakat di kota Makassar terhadap aksi demonstrasi mahasiswa)

Tidak ada komentar:

Islam Mosque