Jumat, 13 Juni 2008

Beauty and The Beast

Beauty and the beast, kali ini bukan untuk membahas lagu atau film dari negeri Barat sana yang sudah kondang. Tapi kali ini kita akan membahas kecantikan versus keburukan. Why…? Supaya kita bisa membedakan mana cantik betulan dan mana yang palsu atau beast yang dibungkus sedemikian rupa sehingga kehilangan bentuk aslinya dan terlihat cantik semu.

Beauty, perempuan mana yang tidak mau disebut beautiful? Pasti deh hidungmu akan kembang kempis kalo ada yang mengatakan how beautiful you are… apalagi kalo bodi menunjang dengan tubuh yang semampai, langsing, putih dan rambut lurus indah terurai. Kamu pun akan jadi percaya diri seratus persen bila ada yang memuji bahwa kamu terlihat cantik dengan modal sedemikian rupa. Sudah tidak teringat lagi kalo itu semua Cuma rayuan gombal yang basi dan pasti ada maunya.

Sedangkan bagi kamu yang tidak punya cirri-ciri diatas, pasti Cuma manyun karena merasa diri tidak cantik. Dimana tubuh kalo tidak kurus pastilah gemuk, kulit coklat kusam plus rambut yang keriting. Duh, seakan-akan kelahiranmu di dunia menjadi sebuah kutukan dengan penampilan seperti ini, kamu merasa menjadi perempuan paling merana sedunia karena tidak ada sedikit pun criteria cantik yang bisa dibanggakan. Tapi apa iya sich, defenisi cantik Cuma yang seperti diatas…???

Cantik yang bagaimanakah???

Beauty is in the eye of the beholder. Kecantikan itu tergantung siapa yang melihat dan menilai. Di jaman kaisar Romawi dulu, perempuan cantik adalah yang bertubuh gendut dan subur. Kalo tidak percaya, coba lihat buku komik koleksimu, yang jadi primadona kebanyakan adalah perempuan bertubuh subur dan bukannya si kurus kering. Perempuan kurus dianggap kurang gizi dan tidak menarik. Seiring perkembangan waktu, kriteria cantik menjadi berubah, karena manusia terutama perempuan mempunyai kecenderungan mudah menjadi gemuk daripada kurus, maka ada pihak-pihak tertentu melihat peluang ini. Diciptakanlah stereotip perempuan cantik itu dengan tubuh yang langsing cenderung kurus. Model-model iklan dan peragawati adalah ikon untuk mengopinikan bagaimana menjadi perempuan cantik. Berlomba-lombalah perempuan seluruh dunia meniru ikon itu. Obat pencahar dengan berbagai merek laris manis diserbu perempuan supaya dirinya bisa menjadi langsing dan kurus.

Barbie adalah gambaran sempurna tentang sosok perempuan ideal dalam bentuk boneka. Tubuh ramping, bagian pinggul bak gitar spanyol, hidung mancung, mata biru, bibir tipis, kulit putih dan rambut pirang. Perempuan seluruh dunia pun berlomba-lomba meniru sosok ini tak peduli dengan cara apapun. Jadilah laris manis obat pelurus rambut, pemutih kulit, pelangsing tubuh hingga dokter bedah untuk kecantikan.

Perempuan gendut dengan kulit coklat atau hitam dicitrakan sebagai perempuan jelek di banyak film-film produksi dalam dan luar negeri. Diopinikan dengan gencar agar para perempuan merasa malu menjadi gendut dan berkulit yang tidak putih. Jadilah para perempuan bukan lagi sibuk mengurus akhlak, upgrade pemikiran, dan iman tapi malah pusing memikirkan berat badan, kosmetik terbaru apa yang lagi in, atau baju model apa yang lagi musim. Bagi yang berduit operasi plastik memancungkan hidung, sedot lemak, menghilangkan kerut wajah hingga (maaf) payudara pun dipermak disana sini. Tujuannya, tampil cantik secara fisik. Padahal, kecantikan fisik sama sekali tidak berbanding lurus dengan kecantikan akhlak dan sikap. Seperti inikah gambaran cantik yang kita inginkan...?

Siapakah si cantik (beauty) ?

Si cantik atau the beauty adalah seseorang yang padanya terpancar kecantikan alami dan sejati. Bukan cantik yang pura-pura dengan memakai topeng kosmetik atau pun kesemuan yang pasti akan luntur.

Si cantik ini adalah yang mempunyai beauty luar dalam dengan bukti akhlak yang baik, otak yang cerdas dan paling utama adalah iman yang mantap. Kamu bakal bisa merasakan seseorang itu cantik ketika kamu merasa damai di dekatnya. Kamu tidak bakal terluka karena pedasnya perkataan. Sebaliknya kamu akan merasa selalu bisa introspeksi dengannya. Kulit si cantik selalu terlindung dibalik kain kerudung dan jilbabnya. Hanya laki-laki yang bertanggung jawab saja yang mampu menyibak pesona kecantikan alami di baliknya. Bukan tropi kuningan, segepok rupiah atau pun secarik kertas penghargaan. Tapi nilai kecantikan perempuan ini adalah dunia-akhirat, tak ada harta dunia yang mampu membelinya.

Biar kata secara fisik tidak cantik menurut pendapat orang, perempuan jenis ini tidak pernah ambil pusing. Kurus atau pun gendut bukan masalah besar lagi asalkan pola hidup sehat telah dijalankan. Karena tidak dipungkiri ada perempuan yang membawa gen keluarga yang memang bertubuh gendut meski pola makannya sedikit. Begitu pula sebaliknya, ada perempuan yang sulit gemuk meski sudah berusaha makan banyak.

Kulit tidak harus putih asal selalu ditutup dengan sempurna sesuai perintah Allah. Hidung pesek, bibir yang tidak setipis bibirnya cindy crawford, dan dagu yang sederhana itu semua tidak masalah sama sekali. Bahkan maha sempurna Allah yang maha tahu proporsi ideal wajah perempuan. Meski pesek tapi masih terlihat manis apalagi dengan ghodul bashor-nya (menundukkan pandangan) mata karena taqwa. Bibir meski tidak tipis tapi selalu basah dengan dzikrullah dan kalimat yang baik menjadikannya terlihat indah.

Sungguh kecantikan alami akan terpancar dari perempuan semacam ini. Bila ada senyum terukir, bukan demi gelar acara beauty pegeant. Tapi semata-mata keramahan tulus yang hadir bernilai sedekah dan menuai pahala. Pancaran matanya bening bukan genit. Ayunan langkahnya ringan ke majelis-majelis ilmu dan dakwah. Cantik jenis ini tidak akan pernah lekang dimakan usia dan zaman. Jadi meskipun satu ketika nanti masa muda pergi dan digantikan oleh masa tua, perempuan ini akan tetap terlihat cantik di mata siapa pun yang memandang. Yang begini ini uang pantas disebut inner beauty sejati.



Siapakah si jelek (beast) ?

Si jelek atau the beast adalah mereka yang mempunyai kecantikan semu dan penuh kepura-puraan. Kecantikan yang terpancar darinya Cuma sebatas permukaan dan penuh dengan polesan di sana-sini. Semua yang ada di dirinya serba palsu, ya senyumnya, ya ketulusannya dan lain-lain. Mereka ini ibarat manekin yang bisa berjalan. Tahu kan apa itu manekin ? boneka cantik yang biasa dipajang di toko-toko baju, diam tak bergerak, tak punya otak, namanya juga benda mati.

Kecantikan jenis ini sangat suka dengan kilatan kamera dan rekaman video. Setiap inci senyumannya ada yang nge-shoot. Tanpaitu semua tidak bakal dia mau senyum ataupun berbuat baik pada sesama. Demi sekedar mendapat pengakuan cantik, cewek-cewek seperti ini merasa perlu mengikuti berbagai jenis beauty pageant untuk mendapat pengakuan dari para juri. Kasihan banget khan, hanya sekedar untuk mendapat predikat putri tercantik, para cewek ini kudu obral harga diri. Aurat diumbar kemana-mana, rasa malu sudah tergadaikan karena gepokan rupiah dan iming-iming ketenaran nama.

Jadi kamu jangan terkecoh dengan kecantikan jenis yang ini. Selain tidak rill, kecantikan ini juga tidak tahan lama. Berapa sih usia seseorang mampu bertahan dengan kulit mulus dan kencang ? Beberapa tahun ke depan, kulit luar yang selalu dibangga-banggakan itu akan kendor dan keriput. Biar kata kr im awet muda merek apa pun yang dipakai, tidak pernah ada krim yang mapu melawan kodrat alam atau sunnatullah. Menjadi tua adalah satu kepastian yang tak mungkin ditolak siapa pun juga, kecuali kematian.

Kalo sudah omongin kematian, yang namanya kulit semulus apapun ia hanyalah onggokan benda mati yang segera menjadi santapan cacing tanah. Secantik dan semolek apa pun seorang perempuan, semulus dan sehalus apa pun kulitnya, itu semua tidak ada gunanya bila ajal telah menjemput. Bahkan di akhirat kelak, kulit cantik yang kerjaannya umbar aurat itu akan menjadi kulit terjelek yang pernah ada. Kulit itu akan dibakar di api neraka karena suka dipamerkan kepada laki-laki yang tidak berhak untuk menikmatinya.

Siapa di balik beauty and the beast...?

Seseuatu dibalik beauty sudah jelas dong. Islam sebagai ideology alias the way of life menciptakan perempuan-perempuan cantik luar dalam. Islam mampu menghasilkan perempuan berkualitas dalam posisinya sebagai manusia susunggunhya, bukan boneka dan bukan juga makhluk jadi-jadian. Maksudnya jadi-jadian adalah sosok yang tidak mengenali dirinya sendiri dan bahkan merasa asing dengan kepribadiannya sendiri. Itu semua bisa terjadi karena tidak pernah ada keraguan lagi bahwa islam berasal dari Yang Maha menciptakan dan mengetahui kapasitas manusia dalam kedudukannya sebagai hamba. Seluruh aturan hidup yang diberikannya untuk manusia termasuk hamba berjenis perempuan semuanya pas dan klop dengan kebutuhan perempuan sendiri. Sebagai missal perintah menutup aurat ternyata selaras dengan kebutuhan perempuan untuk melindungi kulit lembutnya dari sengatan matahari. Tidak perlu lagi membeli berbagai jenis krim tabir surya yang itu semua ujung-ujungnya menguntungkan pengusaha kapitalis. Tapi ingat, ketika kamu menutup aurat bukan karena supaya kulit menjadi sehat lho, tapi itu semua dijalankan sebagai bukti kepatuhan kita kepada Allah SWT. Sedangkan sesuatu di balik the beast adalah semua ideologi yang tidak sesuai dengan fitrah kemanusiaan, tidak memuaskan akal dan pastinya menggelisahkan jiwa. Ini semua dipenuhi oleh dua ideologi besar dunia yaitu kapitalisme dan sosialisme. Kapitalisme saat ini seakan-akan telah menguasai dunia dengan sekularisme yaitu memisahkan agama dari kehidupan.

Kapitalisme inilah biang kerok semua kerusakan di bumi termasuk hadirnya perempuan-perempuan sebagai the beast alias korban keserakahan para borjuis capital. Ideologi inilah yang menyulap perempuan lugu menjadi boneka-boneka manekin yang diberinya pakaian tapi telanjang. Tubuh perempuan yang seharusnya dilindungi malah diumbar auratnya kemana-mana demi mengangguk untung materi. Wajah perempuan juga tidak ubahnya badut dan topeng karena tebalnya lapisan kosmetik membelit kulit. Dari ujung rambut yang penuh semprotan hair spray hingga ujung kaki yang penuh coretan kuteks, menjadikan perempuan tak beda dengan seonggok benda mati.

Kejamnya perlakuan kapitalisme terhadap perempuan seperti gambaran di atas, tidakkah menggugah hati nurani dan akal kita untuk berontak? Cuma mayat hidup saja yang rela dirinya dan ketinggian martabatnya sebagai manusia diinjak-injak sedemikian rupa. Jadi, bila sudah tahu dampak buruk kapitalisme terhadap kehidupan, ayo kita sama-sama campakkan ideologi ini ke tong sampah peradaban. Kita ganti ideologi kapitalisme ini dengan islam. Yup, islam saja jawabannya. Kesimpulannya, ayo kita perjuangkan islam sebagai ideologi yang akan menggoyang dan mengubur kapitalisme yang sudah sekarat ini.

Tidak ada komentar:

Islam Mosque