Jumat, 13 Juni 2008

Memberi dan Mengambil

Pernahkah kita menyadari bahwa dalam diri kita bersemayam dua potensi yang saling bertolak belakang, yaitu memberi dan mengambil. Memberi adalah potensi yang menunjukkan bahwa kita mengandung energi dan mengalirkannya kepada sesuatu yang membeutuhkannya, sementara, mengambil adalah potensi yang menunjukkan bahwa kita kosong energi dan berusaha menyerapnya dari sesuatu yang memenuhi syarat bisa diserap.
Memberi kemudian menjelma menjadi cinta. Wujud dan definisi yang cukup pas dari proses bekerjanya kandungan dan aliran energi itu. Maka, selamanya cinta tak akan pernah mengambil, dia selalu memberi. Lihatlah cinta tulus mengalir ke dalam diri kita, tanpa pernah keduanya berusaha mengambil sesuatu dari anaknya. Simaklah cinta Tuhan kepada hamba-Nya. Dia seperti angina yang terus berhembus, menerpa, bahkan menghantam, sebagai wujud pemberian. Kita tahu, angina tak pernah mengambil apa-apa, sebagaimana kita tak pernah mampu memberi apa-apa kepadanya.
Tapi cobalah lihat nafsu, yang terus mencoba menyerap sesuatu dari apa saja yang memancar. Maka, nafsu selalu dalam posisi mengambil. Lihatlah nafsu teman pria/wanita kita yang berusaha mengambil sesuatu dari dalam dan luar diri kita. Simaklah nafsu angkara murka. Dia seperti mesin vacum raksasa yang terus menyedot, mengisap, bahkan membetot sebagai wujud mengambil; nyawa, harta, kasih saying, keluarga, kehormatan.
Maka ketika kita berada dalam posisi memberi, kitalah orang yang paling banyak memiliki cinta. Itulah alasan kenapa shalat ditegakkan, zakat ditunaikan, puasa dijalankan, dan amal ditingkatkan, tak ada hal lain yang mendasarinya kecuali cinta, karena sholat berarti memberi (waktu, tenaga, pikiran), zakat berarti memberi (harta), puasa berarti memberi (energi yang terkontrol). Mari bedakan dengan nafsu, yang pasti selalu berada di belakang alas an mengambil. Itulah alas an mengapa zina diharamkan, arak dijauhi, membunuh dilarang. Bukanlah tak ada hal lain yang mendasarinya kecuali nafsu, karena zina berarti mengambil (kehormatan), arak berarti mengambil (zat berbahaya), membunuh berarti mengambil (nyawa)……!!!
Renungkanlah memberi atau mengambilkah yang paling banyak kita lakukan dalam hidup kita…???

Tidak ada komentar:

Islam Mosque