Minggu, 13 Juli 2008

Bertambahnya Usiamu…

Buka lembar kado ini diatas sajadah
Lihatlah cahaya kasih Allah padamu tak terhingga
Saat kaki-kaki kecilmu melangkah,
Sahabat…
Dia tak lepas awas mata peliharah dirimu dalam jiwa
Saat tangan lemahmu menggenggam butiran bara
Air sejuknya tawarkan dingin yang mengalir kesekujur raga
Saat hujan membasahi dalam kedinginan
Dia tawarkan sang surya membuatmu kembali tertawa
Membayang mata berkaca saat Ziarahmu pada buku harian jiwa
Hitunglah tasbih ini sahabat…
Bersama lembar demi lembar usia yang terasa semakin termakan fana
Karena esok hari Allah akan bertanya padamu
Apakah wajahmu kau hadapkan pada Sang Penciptamu?
Selepas subuh 23 tahun sahabat…
Saat Qur’an kau eja dan fajar membayang diatas jendela kaca rumahmu
Fikirku dan fikirmu bukanlah selamat ulang tahun dalam meriahnya kue tart bercita rasa
Dzikirku dan dzikirmu menyatu dalam tasbihnya alam di jagad raya…

Berjalan, merangkak perlahan tapi pasti, saling kejar-mengejar, saling berganti, itulah waktu. Akan terus berganti dan terus berganti tanpa ada yang dapat menghentikannya, kecuali Sang Pencipta waktu itu sendiri. Satu masa akan berganti dengan masa yang lain. Sudah dimaklumi bersama, bahwa yang demikian itu akan terus berjalan dan tidak akan terulang kembali.
Pergantian masa atau waktu selalu ditandai dengan peristiwa-peristiwa yang khas. Peristiwa yang lain dari biasanya. Misalnya pergantian jam, ditandai dengan dentingan suara lonceng atau bel. Pergantian hari-hari, dari malam ke siang ditandai dengan berkokoknya ayam jantan, dari siang ke malam ditandai dengan keluarnya kelelawar dari sarangnya dan sebagainya. Demikian seterusnya setiap pergantian waktu selalu ditandai dengan suatu kejadian dengan ciri khas tertentu.
Tanggal 14 Juli, juga merupakan sebuah peristiwa pergantian waktu yang mungkin cukup berkesan buat kamu dan orang-oran g disekitarmu, dimana dirimu ditambahkan usia dari Sang PenciptaMu. Oleh sebab itu sebagai manusia mungkin dirimu berusaha membuat tanda, membuat kenangan yang dianggap dapat berkesan untuk diingat sepanjang masa. Banyak dintara manusia merayakannya dengan membuat acara yang 'sangat meriah' sepanjang siang dan malam. Walaupun sebenarnya mereka juga sama sekali tidak tahu menahu tentang apa maksud dan tujuan acara yang dilakukannya. Mereka hanya terjebak dalam taklid buta (ikut-ikutan).

HAPPY MILAD SAHABAT......

Ketika semburat fajar di 14 Juli menyapa
Hembusan angin membawa kenangan 23 tahun silam
Kenangan saat tangisan seorang bayi pertanda menyambut sebuah janji...
Saat ruh telah ditiupkan dalam ragamu
Saat itu lembar demi lembar kehidupan pun kau mulai
Hingga hari ini kau telah dewasa
Hati ini menanti agar kuncup itu mekar menjadi bunga
Menebar wangi dan madunya pada sesama
Bila lilin telah dinyalakan atau genderang pertempuran telah ditabuh
Maka Kau kan mengerti warna-warna yang tergores
Jadikanlah ‘ia lukisan yang menyimpan berjuta makna
Meski fitrahmu setegar batu karang atau serapuh daun-daun kering
Lihatlah !!!
Kini fajar mulai menyingsing
Pagi telah lama mengucapkan salam perpisahan
Apa yang telah Kau penuhi dari janji itu
“Alastu birabbika ?? Qalu balaa Syahidnaa”
Sudahkah Kau mendapat jaminan dari Rabb-mu ?
Tersenyumlah menyambut hari esok, Karena bila pagi kau temui
Itulah kesempatan yang ‘Ia beri

To—Sahabatku yang telah bertambah dewasa…
“Usia itu ujian, maka jalanilah ia dengan penuh kebaikan”

Hanya tulisan ini yang bisa saya berikan dihari bahagiamu, dimana kita terpisah oleh ruang dan waktu, mudah-mudahan ada manfaatnya, minimal dibaca yah…!!!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

14 Juli...??? Hmm sapa ya..???

Islam Mosque